Anak Puber dan Nenek Ramah yang Saling Berkenalan
Ketimbang mesti menceritakan buku favorit, saya lebih memilih menyebut penulis yang karyanya paling sering saya baca. Eka Kurniawan dan Agatha Christie. Keduanya benar-benar membuat saya jatuh suka pada dunia sastra dan tulis-menulis. Ibarat manusia, karya-karya Eka bagai anak yang baru puber; lincah, luwes, unik, dipenuhi humor dan amarah, serta nakal coba-coba. Dengan alur cerita yang bagi beberapa orang terlalu lompat-lompat. Namun, menurut saya, itu yang menjadi daya khas Eka Kurniawan. Ia mampu menjahit paragraf demi paragraf sedemian rupa menjadi satu setel baju mewah sekaligus sulit ditebak. Manik dan aksesoris bajunya terbuat dari analogi, majas, riset, dan pengetahuan lokal yang dirinya miliki. Autentik. Bayangkan, seberapa absurd tulisannya ketika seorang perempuan yang telah meninggal 21 tahun lamanya tiba-tiba bangkit dan melacurkan diri di rumah bordil. Sinting bukan main. Atau, saat Eka mendeskripsikan daging leher manusia seperti tahu lengkap dengan genangan darahny...