Pulang? Belum Tentu Deritamu Hilang

Hari raya selalu menjadi momen terbaik untuk pulang ke kampung halaman. Banyak yang pulang hanya untuk meminta maaf, ada juga yang memang untuk bersilahturahmi ke sanak famili, atau sekadar nostalgia sewaktu kecil. Maka, beruntungnya kalian yang masih memiliki kampung halaman, dapat merasakan kemacetan yang amat panjang, pepohonan yang rindang, sawah yang hijau di sepanjang jalan, dan sungai serta bebatuan yang begitu menenangkan. 

Tapi ingat! "Pulang, belum tentu deritamu hilang." Coba baca tulisan ini sampai akhir. Aku akan membawamu pada sebuah kenangan bukan ketenangan.

_____________

Kenyataannya pulang ke kampung halaman lebih baik ketimbang pulang ke pelukan mantan. Ya, jauh lebih baik.

______________

Kantukku hilang saat sampai tujuan.
Rasaku pudar saat kau tinggalkan. 
    
 Bogor, Jawa Barat       


          Aku merasakan bagaimana nikmatnya pulang, menunggu berjam-jam hanya untuk sampai ke tempat tujuan. Bukan jarak yang membuatnya kian lama ditempuh, tetapi macet yang sedikit melelahkan tubuh. Sesampainya di kampung, rasa lelah hilang dan terbayarkan. Semua keriuhan tumpah ruah di jalanan. Oh Tuhan, keluarga ini seperti raja yang ke berkunjung ke desa. Rasanya sudah lama sekali tanah ini aku tak pijak, itu yang pertama ada dibenak. 

Belum sempat bernostalgia, pikiran ini sudah terkesan atas sanjungan tetangga. Mereka berujar, "Ih sekarang cakepan. Sekarang sudah jadi bujangan, pinter bisa masuk MAN." Hati ini menjawab yang hanya diketahui dirinya sendiri, "Cakepan dari mana kalau yang dipikirkan hanya tentang mantan. Bujangan apaan yang kalau sendirian hanya memikirkan kenangan. Ya benar anak MAN, tetapi yang diingat hanya sakitnya kehilangan."

Tidak begitu lama di sana, kami memutuskan kembali di waktu petang. Tak lupa awan yang sudah menjadi oranye, menjadi saksi perpisahan. Ada rasa senang ketika kembali sebab tidak begitu lama berbasa-basi. Di jalan pulang, indahnya senja jelas jadi pusat perhatian. Tetapi tunggu, terlihat juga satu pasangan yang sedang bermanja-manja di bawah redupnya senja. Oh Tuhan, ini bukan liburan, ini hanya sekadar pengingat kenangan. 

Dari kaca mobil terlihat, diajak wanitanya mendekat agar terasa lebih hangat, diajak prianya bercerita agar ada teman bicara, dipegang tangannya yang kanan agar sedikit lebih nyaman, tak lama si pria memberikan candaan agar sedikit mencairkan keadaan. Oh Tuhan, ini dejavu masa lalu. Di mana kita pernah melakukan seperti itu, kau nenungguku, setelah bel pulang tepat di belakang jendela samping pintu.

Sebab dibalik kata penolakan, "Kamu terlalu baik buat aku" dari wanita. Ada tipu daya pria, "Kamu terlalu cantik untuk disakitin." Alah, nyatanya kau yang paling ahli dalam hal menyakiti.
  
Apa kau masih ingat akan tempat itu? Kursi panjang samping pintu, tempat di mana kita selalu bertemu. Membunuh waktu untuk menghilangkan jenuh. Bukannya itu yang kita lakukan berulang-ulang, sampai akhirnya kau menghilang. Aku masih ingat ketika kau duduk di samping pintu tertawa bersamaku dulu. Sesekali menatap ke arah awan lalu bercerita betapa muaknya kau akan hafalan Al-Qur'an. Bercerita tentang guru olahraga yang sering membuat kaus kakimu kena razia. Bercerita betapa senangnya kau akan warna-warni, hingga kau tuangkan semuanya ke kanvas kaligrafi. Bahkan kita pernah bersama bermain gelembung di saat hujan, hanya untuk merayakan janji sebulan.

Kau pulang menjelang sore, berbohong pada orang tua dengan alasan tugas kelompok IPA, padahal kenyataannya kita hanya sedang duduk berdua tanpa mengerjakan tugas apa-apa. 

_______________

Apakah kau ingat? Oh kau tak ingat! 
Coba ingat lagi? Tetap tak ingat!! 
Ya sudah, tak apa. 

Memang, seindah apapun hubungan 
Bukan jaminan kau akan tetap diingatan.

_______________

Sudahlah jangan bahas masa lalu.
Toh hidup tak selalu tentang itu.
Kau harus melangkah maju.
Walau lautan akan tetap membiru.
Senja akan tetap terlihat sendu.
Tapi ingat! awan tak selalu berwarna kelabu.
Kayu tak langsung menjadi abu.
Sama seperti rindu.
Sesempurna apapun pacarmu yang baru.
Kau tetap tak langsung bisa melupakan masa lalu.

Hingga pada akhirnya kata maaf dan penyesalan terus terucap dari mulutmu. Maaf, semua itu tak lagi berlaku. Pergilah! Aku sudah tak menganggapmu. 




 Pamulang, 03 Juli 2017
Selamat membaca, semoga melupakan
Raihan Immadu dan semua masukan

Komentar

  1. lanjuttinn lagii boii yg ke3

    BalasHapus
    Balasan
    1. insyaallah doakan saja. terima Kasih sudah mengapresiasi 🙏🙏🙏🙏

      Hapus
  2. Sadap bet emg dah -mjd

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedap hahahahaha. makasih sudah mengapresiasi 🙏🙏🙏

      Hapus
  3. Wahhh bagustt ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih sudah mengapresiasi 🙏🙏🙏 semoga melupakan yaa hahahahaa

      Hapus
  4. Balasan
    1. perjuangan tanpa batas menembus dinding komen entah berantah ini hahahaha makasih idola 🙏🙏🙏

      Hapus
  5. Guepersija����

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih sudah meninggalkan jejak🙏🙏 tapi maaf jangan bawa2 satu golongan disini sebab ini bukan tempatnya.

      Hapus
  6. G pulang jg deritamu g hilang

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyalah pulang hanya di lakukan orang-orang lemah sebagai kamuflase atas segala kesedihannya hahahahaa

      Hapus
  7. yang namanya pulang, belum tentu kenanganmu tentangnya akan hilang.
    yang namanya berpisah, belum tentu rindumu akan terlupa.
    saat ini saya berpisah jalan dengan seseorang, dan mencoba melupakannya.
    ah... walaupun sebenarnya dari awal juga kami sudah terpisah. hidup itu lucu ya... apa saya yang terlalu bodoh?
    sudahlah, lupakan.
    tulisanmu membantu saya untuk melupakannya, terima kasih.
    saya tunggu tulisan selanjutnya, semangat! :))
    -dor

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih atas apresiasinya atas kata2nya atas curahan hatinya. berceritalah sebab tak ada hati yg kuat sebelum didengarkan

      Hapus
    2. haha, terima kasih atas tawarannya :))

      Hapus
    3. tak apa sudah seharusnya kita saling menguatkan. bersatulah wahai kalian yg selalu di sakitin mantan hahahahaa

      Hapus
    4. haha, maaf baru menjawab sekarang. kesibukan melanda saya, sana sini serba repot haha.
      kebetulan agustus adalah bulan spesial bagi saya. bisakah kamu membuat saya bahagia dengan tulisanmu di agustus nanti? tanggal berapapun tak masalah, asal di bulan kedelapan.
      anda tak mau atau tak bisa juga tidak masalah. saya tidak begitu menuntut kok. terima kasih:)))
      -dor

      Hapus
  8. keren,apalagi lu selipin kata kata gua.. wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang mana anjir hahahaha gua kira yg komen pertama elu qi hahahaha

      Hapus
  9. Mantaps sudah papsky😊👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. no papsky no party 🎉🎉.komentar lu gak ada faedahnya anjiiir

      Hapus
  10. Bukunya kapan rilis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. insyaallah suatu hari nanti ada aamiin. doakan saja biar nulisnya konsisten dlu 😊

      Hapus
  11. Ntr yg ketiga bakalan sambil nangis gw bacanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. oooh anonim siapa engkau sebenarnya. hahahaa makasih nangisin aku boleh tapi jangan nangisin mantan aku ya soalnya gak ada hubungannya hahahahaa

      Hapus
  12. Weess subhanallah keren ka mantepp akhirnya senja yang ditunggu" muncul. Ditunggu yang ke tiganya

    BalasHapus
  13. Ku harap post ketiga ditanggal 24;)

    BalasHapus
  14. Kata demi katanya gaada yg sia" css lanjutkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer